Translate

Tuesday, November 26, 2013

Ketrampilan Hidup, Bekal Anak di Masa Depan

 By Ayu Yustitia on Wednesday, 30 May 2012 at 18:19 
Seringkali topik utama yang dibahas para orang tua adalah kecerdasan anak. Kecerdasan adalah faktor penentu keberhasilan hidup seorang anak, kelak kemudian hari. Jadi, kecerdasan wajib menjadi pusat perhatian dalam pembahasan tentang proses tumbuh-kembang anak, apalagi dalam pembahasan tentang pendidikan dan aktivitas sekolah.   Mari renungkan untuk kepentingan siapa kita bicara? Jika untuk kepetingan anak maka mari kita bahas lebih lanjut.   Jika sudah sepakat yang berbicara adalah kepentingan anak maka fokus perhatian selalu pada MAKNA kecerdasan, bukan SKOR atau nilai angka yang mewakili/menunjukkan posisi anak dibanding anak lainnya.   Yang perlu dipahami yaitu bagaimana tingkat kemampuan si anak mengolah dan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk hidup lebih baik.   Apa yang perlu dilakukan orang tua untuk membantu proses tumbuh-kembang anak-anak hingga ke titik optimal? Jawaban dari pertanyaan itu ada pada pemahaman tentang ‘KETERAMPILAN HIDUP‘. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui dan memahami jenis-jenis keterampilan hidup apa sajakah yang perlu dikuasai anak-anak agar ia sungguh siap ketika akhirnya masuk dalam kehidupan sebagai pribadi yang mandiri.   Apa saja jenis keterampilan hidup yang perlu dibangun oleh orang tua, agar anak-anak dapat hidup nyaman dengan diri dan komunitasnya? Dengan harapan anak dapat meraih kebahagiaan hakiki bersama diri sendiri dan seluruh isi semesta.   
A. Keterampilan Memahami dan Menghargai Diri  Pada usia kanak-kanak, tanda acuan yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah ia telah menguasai keterampilan ini adalah salah satunya: bila ditanya, dapat menyebutkan nama (atau minimal dapat menyadari namanya sehingga bereaksi bila namanya disebut).   
B. Keterampilan Merawat Diri  Pada usia kanak-kanak, tanda acuan yang dapat digunakan yaitu antara lain dapat memberitahu secara verbal-lisan atau non-verbal kepada orang lain di dekatnya, bahwa ia lapar, haus, ingin buang air kecil atau besar, kelelahan, kesakitan dan lain-lain.   
C. Keterampilan Menyelamatkan Diri  Pada usia kanak-kanak, tanda acuan yang dapat digunakan yaitu antara lain dapat membedakan panas sehingga dapat menghindari benda panas (termasuk api), dapat menahan diri untuk tidak asal lompat dari tempat tinggi karena sudah mulai menngembangkan rasa takut terluka, berusaha berpegangan ketika turun tangga, memperhatikan jalan saat sedang berjalan agar tidak menabrak atau tersandung,dapat menjaga keseimbangan tubuh.   
D. Keterampilan Menghadapi Perubahan  Pada usia kanak-kanak, tanda acuan yang dapat digunakan yaitu menyesuaikan diri/adaptasi pada situasi baru. Setiap anak unik, terkadang ada yang butuh waktu lebih lama, namun orang tua sebaiknya tidak memaksa anak segera ‘tune in’ agar anak tidak memaknai situasi perubahan sebagai sesuatu yang mengancam dirinya. Berikan waktu lebih banyak kepada anak untuk menyesuaikan diri hindari memaksa anak.   
E. Keterampilan Menjalin Relasi Sosial  Pada usia kanak-kanak, tanda acuan yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah ia telah menguasai keterampilan itu yaitu bisa membiasakan diri dalam situasi yang formal – normatif, walaupun polanya tetap pasif. Artinya anak siap menghadapi situasi tanpa berusaha menghindar, tetapi boleh pasif menunggu orang lain memulai interaksi.   Diambil dari buku : Saatnya Melatih Anakku Berpikir – Toge Aprilianto  

No comments: