Translate

Tuesday, June 25, 2013

10 Best CHEAP Natural Sunscreens

Over 56% of beach and sport sunscreens contain the chemical oxybenzone (stated by the Environmental Working Group). Oxybenzone functions to absorb ultraviolet light, however it can also be absorbed through the skin. This chemical has been linked to hormone disruption and cell damage that may lead to skin cancer.

Other chemicals in conventional sunscreen products range from cancer-causing fragrance chemicals, parabens, alcohols, toxic chemical solvents and petroleum oils.
live love fruit fb

gejala alergi susu sapi pada bayi

Gejala alergi susu sapi biasanya mulai muncul pada beberapa bulan pertama usia si bayi. Gejala ini bisa timbul langsung setelah meminum susu sapi, atau bisa hingga 7-10 hari sesudahnya.
Diantara gejala yang timbul setelah 7-10 hari adalah:
1. Feses yang cair, kemungkinan mengandung darah
2. Muntah
3. Gelisah
4. Ruam atau bercak merah pada kulit
Biasanya memang lebih sulit terdeteksi, karena hampir sama dengan gejala gangguan kesehatan lainnya.
Pada alergi yang timbul langsung saat bayi meminum susu sapi, gejalanya antara lain:
1. Gelisah
2. Muntah
3. Pembengkakan
4. Nafas yang berdesing
5. Gatal-gatal dan ruam merah pada kulit
6. Diare disertai darah

Mendiagnosa Alergi Susu Sapi

Jika Anda mencurigai adanya alergi susu sapi pada bayi Anda, maka segeralah hubungi dokter Anda. Dia akan bertanya tentang adanya gangguan ini pada keluarga Anda dan akhirnya melakukan pemeriksaan langsung. Biasanya juga akan dilakukan beberapa jenis pemeriksaan lab, diantaranya melibatkan pemeriksaan terhadap feses, darah serta mungkin akan dimasukkan sejumlah kecil susu sapi ke bawah kulit si bayi.

Terkadang dokter akan meminta Anda menghentikan konsumsi susu sapi selama 1 minggu, kemudian setelah itu bayi Anda akan diminta untuk meminumnya sambil dilihat apakah ada reaksi setelahnya.

Cara Mengatasinya

Jika bayi Anda terbukti memiliki alergi susu sapi dan Anda menyusuinya, maka sangatlah penting bagi Anda sang Ibu untuk membatasi konsumsi seluruh produk yang terbuat dari susu sapi, karena protein susu sapi bisa tersalurkan melalui ASI Anda.

Jika bayi Anda meminum susu formula, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk beralih ke susu formula yang terbuat dari kedelai. Jika bayi Anda alergi juga terhadap kedelai, maka bisa dicoba susu formula hipalergenik, dimana proteinnya sudah diuraikan menjadi partikel-partikel, sehingga tidak lagi dapat menyebabkan timbulnya alergi.

Setelah Anda beralih kepada susu formula yang aman, biasanya gejala alergi susu sapi akan menghilang dalam 2-4 



resep mknn bayi

Wednesday, June 12, 2013

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI MATA BENGKAK SAAT BANGUN TIDUR


Saat bangun di pagi hari kadang seseorang mengalami mata bengkak atau sembab sehingga membuatnya tidak percaya diri kala beraktifitas. Sebenarnya apa yang menyebabkan mata jadi bengkak saat pagi hari?. Ada tiga penyebab utama mata menjadi bengkak saat bangun tidur yaitu posisi tidur, kurangnya waktu tidur serta makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum tidur seperti makanan yang terlalu asin atau natrium tinggi menyebabkan tubuh menahan air sehingga memicu mata bengkak.

Meski begitu ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai rutinitas untuk mengurangi mata bengkak secara efektif yaitu : 
1. Mengompres dingin area mata secara keseluruhan selama beberapa menit setelah bangun tidur. Untuk mengompresnya bisa menggunakan irisan timun, kain, kapas atau kantong teh basah yang berfungsi menyempitkan pembuluh darah. 
2. Berikan tekanan secara lembut pada tulang di sekitar mata seperti ketika dikompres, kondisi ini akan mendorong sirkulasi dan membantu mengurangi cairan berlebih.

3. Jika mata bengkak akibat makan makanan asin di malam hari, maka minum air putih saat bangun tidur bisa membantu mengurangi mata bengkak.
4. Cobalah tidur cukup dan menggunakan bantal untuk membantu menopang kepala sehingga mencegah akumulasi cairan di sekitar mata selama tidur.
5. Jika mata yang bengkak akibat alergi terhadap sesuatu, maka kenali pemicu alergi tersebut. Alergi ini bisa disebabkan oleh sabun, kosmetik atau obat tertentu. 



sumber KF

Bahaya Kesehatan yang Mengintai di Balik Nikmatnya Mie Instan

Mi instan sudah menjadi makanan yang umum di Indonesia, terutama bagi anak kos. Cara masak yang mudah dan rasa yang nikmat membuat makanan cepat saji ini digemari banyak orang. Tapi jangan keseringan, karena ada bahaya kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya semangkuk mi instan.


Mi instan memang bisa meredam rasa lapar, tapi makanan cepat saji ini tidak bisa menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ditambah lagi dengan bumbu buatan dan pengawet kimia, yang semakin membahayakan kesehatan tubuh.

Berikut beberapa bahaya kesehatan yang mengancam bila Anda terlalu sering makan mi instan, seperti dilansir Boldsky:

1. Terganggunya penyerapan nutrisi
Mi instan dapat menghambat kemampuan anak di bawah 5 tahun untuk menyerap nutrisi. Setelah sering mengonsumsi mi instan, banyak anak-anak balita mengalami kesulitan menyerap nutrisi dari makanan yang tepat.

2. Kanker
Selain dengan bungkus plastik, ada juga mi instan yang dikemas dengan bungkus yang mengandung styrofoam dan bisa langsung diseduh. Padahal styrofoam dikenal sebagai agen penyebab kanker.

3. Keguguran
Sejumlah wanita hamil yang makan mi instan selama kehamilan mengalami keguguran. Hal ini karena kandungan bumbu dan pengawet pada mi instan dapat mempengaruhi perkembangan janin.

4. Gangguan metabolisme
Konsumsi mi instan jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mi.

5. Kerusakan organ
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.

6. Gangguan pencernaan
Mi instan dapat mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi lanjutan dari mi instan mengakibatkan kembung, sembelit atau tidak teraturnya gerakan usus.

7. Obesitas
Mi instan adalah salah satu penyebab utama obesitas. Hindari mi instan karena mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.

8. MSG
Monosodium glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi. Sekitar 1-2 persen dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG mengonsumsinya, maka akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada, kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.

9. Tinggi natrium
Mi instan juga mengandung jumlah natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindari konsumsi mi instan berlebihan.

10. Junk food
Mi instan hanya dapat dianggap sebagai junk food dan tidak pernah menggantikan makanan bernutrisi. Hal ini karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi tidak ada vitamin, mineral atau serat. Mi instan juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Ini padat kalori dan memberikan efek negatif pada kesehatan.

Sumber :
health.detik.com

Monday, June 10, 2013

Efek gonta ganti pasta gigi

Sampai sejauh ini, belum ada penelitian yang menyebutkan adanya efek samping negatif dari kebiasaan sering menggonta-ganti merk pasta gigi. Namun, ada perlunya juga secara berkala kita mengganti merk pasta gigi.  Sebab, kandungan pada setiap pasta gigi berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga diperlukan penggantian secara berkala dari beberapa merk pasta gigi untuk memperoleh manfaat yang maksimal.

Pemilihan pasta gigi yang baik adalah dengan menyesuaikan kandungan di dalam pasta gigi dengan kebutuhan kondisi rongga mulut anda. Sebelumnya saya bahas terlebih dahulu, kandungan utama dan tambahan apa saja yang perlu ada di dalam suatu pasta gigi:

1.    Bahan abrasif atau agen pemoles – Dicalcium Phosphate Dihydrate, Silica, Aluminum Hydroxide, Calcium Carbonate: Bulu sikat gigi yang digunakan tanpa pasta gigi, tidak mampu menghilangkan plak dari permukaan email gigi. Oleh karena itu diperlukan bahan abrasif untuk membantu menghilangkan plak dan pewarnaan ringan pada email gigi. Namun tingkat keabrasifan yang terlalu tinggi di dalam kandungan pasta gigi, justru dapat merusak email gigi.
2.    Pelarut – Air: Air diperlukan untuk membantu pencampuran seluruh bahan-bahan lain, sehingga konsistensi suatu pasta gigi tepat. 
3.    Pelembab – Glycerin, Sorbitol: Berfungsi untuk mencegah pasta gigi mengering dan mencegah pertumbuhan mikrobiologis.
4.    Deterjen – Sodium Lauryl Sulphate: Sodium Lauryl Sulphate (SLS) merupakan deterjen yang ringan dan aman untuk digunakan. Deterjen ini menghasilkan busa selama proses penyikatan gigi, yang berfungsi untuk melonggarkan perlekatan makanan dan plak pada email gigi, serta membantu pasta gigi sampai ke sela-sela gigi. Namun, menurut beberapa penelitian SLS dapat menyebabkan sariawan pada mulut.
5.    Agen pengikat dan pengental – Hydrated Silica, Cellulose Gum, Carrageenan: Berfungsi untuk menyatukan kandungan pasta gigi yang berbentuk padatan dan cairan. Serta untuk membentuk konsistensi yang tepat pada saat pasta gigi dikeluarkan dari kemasannya. 
6.    Agen perasa – Spearmint, Peppermint, Menthol, Sodium Bicarbonate: Rasa yang digunakan di dalam pasta gigi memberikan efek bersih dan segar setelah menyikat gigi. Namun beberapa agen perasa seperti mint, cinnamon, dan menthol dilaporkan pernah menyebabkan alergi pada rongga mulut penggunanya. 
7.    Fluoride – Sodium Monofluorophosphate, Sodium Fluoride: Fluoride berfungsi untuk membantu proses pengembalian mineral pada gigi. Kandungan fluoride maksimum untuk orang dewasa adalah 1000 ppm, sedangkan untuk anak-anak adalah 250-500 ppm dan usahakan jangan sampai tertelan.
8.    Pemanis buatan – Sodium Saccharin: Tanpa menambahkan pemanis buatan di dalam pasta gigi, rasa pasta gigi akan kurang mengenakan. Biasanya pemanis buatan yang digunakan tidak akan merusak gigi anda.
9.    Agen pewarna: Agen pewarna buatan terkadang ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghasilkan penampilan yang menarik.
10.    Vitamin - Vitamin E (Tocopheryl Aceteate), Pro Vitamin B5 (Panthenol) dan B Vitamin Folic Acid, Permethol: Berfungsi menjaga kesehatan gusi dan mengurangi perdarahan pada gusi
11.    Agen antibakteri – Triclosan, co-enzyme Q10: Berfungsi untuk mengurangi bakteri pada rongga mulut. Namun Triclosan dilaporkan dapat menyebabkan alergi pada rongga mulut anak-anak.
12.    Agen desensitisasi - Potassium Citrate: Mengurangi rasa ngilu pada gigi yang sensitif.

Setelah mengetahui berbagai macam kandungan dan fungsinya di dalam suatu pasta gigi, saatnya anda yang menentukan ingin menggunakan merk pasta gigi mana yang sesuai kebutuhan di dalam rongga mulut anda. Hal ini juga dapat dikonsultasikan langsung dengan Dokter Gigi langganan anda, setelah dilakukan pemeriksaan klinis pada rongga mulut anda.

Sebagai contoh, jika anda memiliki kasus gusi berdarah, setelah mendapatkan perawatan gusi dari Dokter Gigi dapat dilanjutkan menggunakan pasta gigi yang mengandung vitamin dan nutrisi yang mampu menjaga kesehatan gusi. Jika kita memiliki riwayat alergi terhadap rasa mint, berarti pasta gigi yang mengandung agen perasa mint harus dihindarkan. Jika anda memiliki riwayat gigi sensitif, maka pasta gigi dengan kandungan potassium citrate yang harus anda pilih.

Biasanya tidak ada satu merk pasta gigi yang memiliki seluruh kandungan-kandungan yang diperlukan pasien. Oleh karena itu, jika satu masalah di dalam rongga mulut anda selesai, ada perlunya mengganti merk pasta gigi yang anda gunakan supaya tidak menjadi resistensi. 

Namun, hal yang terpenting dalam menyikat gigi adalah teknik penyikatan yang digunakan, serta frekuensi menyikat gigi. Sebab akan sia-sia jika anda sudah menggunakan pasta gigi yang tepat, namun teknik dan frekuensinya masih kurang tepat.


health kompas.com