Rabu, 13/1/2010 | 12:23 WIB
KOMPAS.com - Dalam mendidik anaktiap orangtua pasti berbeda. Tergantung dari tipe si anak itu sendiri, latar belakang si orangtua tersebut saat dibesarkan, dan pengalaman serta pengetahuannya mengenai pendidikan anak. Beberapa waktu lalu, Nanny Stella dari program acara Nanny 911 berkunjung ke Indonesia untuk membagikan tips mengenai cara mendidik anak.juga sempat membeberkan tipe-tipe orangtua yang salah dari cara mereka membesarkan anak. Berikut di antaranya:
1. Marah/Frustasi
Tipe ini sulit mengontrol kemarahannya, sumbu marahnya pendek, dan seringkali menggunakan metode hukuman ala diktator (berteriak, memukul). Pasangan Anda seringkali merasa frustasi juga, dan anak-anak seringkali merasa terintimidasi, dan takut untuk mendekat karena khawatir Anda akan marah jika mereka salah bertingkah laku.
* Cara Mengatasinya: Cobalah untuk mulai melatih kesabaran, berlatih pernapasan, atau menghitung hingga 10 sampai rasa marah itu mereda. Cara lainnya adalah dengan menggunakan bola lembut yang bisa diremas, lampiaskan energi tiap kali rasa ingin marah itu datang. Seandainya amarah Anda sudah sangat sulit ditahan, coba tinggalkan ruangan sejenak untuk menenangkan diri. Atau gunakan energi tersebut untuk membersihkan rumah. Sebaiknya Anda tidak berteriak kepada anak. Lebih disarankan untuk berkata dengan tenang. Jika merasa ingin berteriak, sebaiknya dekati si anak dan bicara dengan berbisik.
2. Menghindar
Ada orangtua yang takut atau frustasi menghadapi keluarganya,dan menghindar untuk pulang ke rumah atau menghindar berkumpul dengan keluarganya. Namun,ini akan berdampak pada anak yang akan merasa kecewa, meminta perhatian lebih, dan mengambil kesempatan untuk ketidakberadaan Anda.
* Cara Mengatasinya: Lihat masalah ini seperti masalah pekerjaan. Hadapi dan carilah solusinya. Beberapa pasangan tidak membagi tugasnya sama rata. Cobalah anggap hubungan Anda dan pasangan sebagai tim. Sebelum mulai mengambil langkah, Anda dan dia perlu menyatukan visi. Setelah itu, mulailah membagi tugas Anda untuk memastikan segalanya berjalan dengan lancar, dan perkirakan pula apa saja yang harus dan berani Anda kompromikan dengan pasangan. Pastikan hal tersebut berjalan dengan lancar.
3. Bingung
Anda merasa tak mengerti akan banyak hal. Menyerahkan segala tanggung jawab dan segalanya kepada pasangan dan membiarkan si kecil melakukan apa pun yang mereka inginkan. Pasangan Anda setuju untuk menjaga suasana tetap tenang, tapi menyesali mengapa Anda tak mau mencoba. Anak-anak Anda mengambil keuntungan dari kekurangtegasan Anda dan seringkali mengambil alih kepemimpinan kala ia mampu.
* Cara Mengatasinya: Berhentilah mengeluh dan mulai memikirkan apa yang Anda inginkan dari anak-anak dan diri Anda. Bicarakan dengan orangtua lain yang Anda percayai ide dan masukannya.
4. Tak Teratur
Anda memiliki rutinitas dan tak ada yang berhasil diselesaikan. Menyerah adalah salah satu kebiasaan Anda. Pasangan Anda pun mulai membantu Anda dengan alasan-alasan. Anak-anak Anda tak teratur, sering mangkir dari janji, dan menghindari tugas.
* Cara Mengatasinya: Ciptakan sebuah sistem tugas, kegiatan rutin, dan bereskan barang-barang yang berserakan. Bangun konsistensi, batasan, struktur, dan tingkat panutan. Percaya pada diri Anda, dan bersatulah sebagai keluarga.
5. Pemaaf
Tipe ini membiarkan si anak melakukan apa pun yang ia mau, bahkan untuk tindakan-tindakan nakal sekalipun, dan jarang mendisiplinkan si kecil. Pasangan dari tipe ini beranggapan bahwa tipe ini kebingungan dan tak mampu mendisiplinkan si anak. Anak-anak dengan mudahnya mendapatkan apa yang mereka mau lewat tangisan dan keluhan.
* Cara Mengatasinya: Menghindari pikiran "tapi mereka kan masih anak-anak". Katakan pada anak yang bertingkah buruk, "itu tidak boleh!". Ciptakanlah aturan-aturan untuk si kecil, kalau bisa dituliskan, dan jangan pernah mangkir dari aturan-aturan itu, jangan mau menyerah dari aturan itu. Sudah merupakan tanggung jawab Anda sebagai orangtua dan orang dewasa di rumah untuk bisa tegas.
6. Bersuara Keras
Teriakan, "Jangan berisik!" sering kali terlontar. Anak dan pasangan menjadi takut dan tak berani mendekat. Anak-anak pun mulai berteriak saat berbicara dengan teman atau saudaranya.
* Cara Mengatasinya: Teriakan sebenarnya merupakan pertanda bahwa situasi sudah mulai keterlaluan. Saat Anda merasa ingin berteriak, tenangkan diri Anda. Pelankan volume suara televisi dan mulailah untuk saling mendengarkan satu sama lain yang berbicara dengan suara cukup tenang. Kendalikan volume suara Anda.
7. Sangat Suka Mengkritik
Salah satu kesalahan umum para orangtua adalah dengan menciptakan suatu standar yang sangat mustahil untuk mereka penuhi. Para orangtua cenderung memikirkan citra diri dan keluarga di mata orang lain, dan tidak memikirkan perasaan si anak.
* Cara Mengatasinya: Tanyakan pada diri sendiri, apa yang telah Anda lakukan pada si kecil. Pikirkan bagaimana perasaan Anda jika orangtua Anda berlaku seperti cara Anda memperlakukan si kecil. Ciptakan aturan rumah yang realistis dan dengarkan anak-anak Anda.
8. Menganggap Enteng
Anda selalu bertentangan dengan pendapat pasangan. Pasangan Anda seringkali merasa dikecilkan dan meragukan perasaannya sendiri. Anak-anak seringkali merasa kebingungan, dan suka bertingkah berlebihan untuk mencari perhatian.
* Cara Mengatasinya: Telan harga diri Anda, lihat kenyataan dan hadapi kesalahan yang telah Anda buat. Ciptakan aturan rumah dan kesepakatan untuk kerja tim. Ketika Anda sudah menyetujui dan masing-masing sudah mengetahui tugas dan tanggung jawab yang terbagi rata, tak ada lagi alasan untuk memandang pasangan sebelah mata.
KOMPAS.com - Dalam mendidik anaktiap orangtua pasti berbeda. Tergantung dari tipe si anak itu sendiri, latar belakang si orangtua tersebut saat dibesarkan, dan pengalaman serta pengetahuannya mengenai pendidikan anak. Beberapa waktu lalu, Nanny Stella dari program acara Nanny 911 berkunjung ke Indonesia untuk membagikan tips mengenai cara mendidik anak.juga sempat membeberkan tipe-tipe orangtua yang salah dari cara mereka membesarkan anak. Berikut di antaranya:
1. Marah/Frustasi
Tipe ini sulit mengontrol kemarahannya, sumbu marahnya pendek, dan seringkali menggunakan metode hukuman ala diktator (berteriak, memukul). Pasangan Anda seringkali merasa frustasi juga, dan anak-anak seringkali merasa terintimidasi, dan takut untuk mendekat karena khawatir Anda akan marah jika mereka salah bertingkah laku.
* Cara Mengatasinya: Cobalah untuk mulai melatih kesabaran, berlatih pernapasan, atau menghitung hingga 10 sampai rasa marah itu mereda. Cara lainnya adalah dengan menggunakan bola lembut yang bisa diremas, lampiaskan energi tiap kali rasa ingin marah itu datang. Seandainya amarah Anda sudah sangat sulit ditahan, coba tinggalkan ruangan sejenak untuk menenangkan diri. Atau gunakan energi tersebut untuk membersihkan rumah. Sebaiknya Anda tidak berteriak kepada anak. Lebih disarankan untuk berkata dengan tenang. Jika merasa ingin berteriak, sebaiknya dekati si anak dan bicara dengan berbisik.
2. Menghindar
Ada orangtua yang takut atau frustasi menghadapi keluarganya,dan menghindar untuk pulang ke rumah atau menghindar berkumpul dengan keluarganya. Namun,ini akan berdampak pada anak yang akan merasa kecewa, meminta perhatian lebih, dan mengambil kesempatan untuk ketidakberadaan Anda.
* Cara Mengatasinya: Lihat masalah ini seperti masalah pekerjaan. Hadapi dan carilah solusinya. Beberapa pasangan tidak membagi tugasnya sama rata. Cobalah anggap hubungan Anda dan pasangan sebagai tim. Sebelum mulai mengambil langkah, Anda dan dia perlu menyatukan visi. Setelah itu, mulailah membagi tugas Anda untuk memastikan segalanya berjalan dengan lancar, dan perkirakan pula apa saja yang harus dan berani Anda kompromikan dengan pasangan. Pastikan hal tersebut berjalan dengan lancar.
3. Bingung
Anda merasa tak mengerti akan banyak hal. Menyerahkan segala tanggung jawab dan segalanya kepada pasangan dan membiarkan si kecil melakukan apa pun yang mereka inginkan. Pasangan Anda setuju untuk menjaga suasana tetap tenang, tapi menyesali mengapa Anda tak mau mencoba. Anak-anak Anda mengambil keuntungan dari kekurangtegasan Anda dan seringkali mengambil alih kepemimpinan kala ia mampu.
* Cara Mengatasinya: Berhentilah mengeluh dan mulai memikirkan apa yang Anda inginkan dari anak-anak dan diri Anda. Bicarakan dengan orangtua lain yang Anda percayai ide dan masukannya.
4. Tak Teratur
Anda memiliki rutinitas dan tak ada yang berhasil diselesaikan. Menyerah adalah salah satu kebiasaan Anda. Pasangan Anda pun mulai membantu Anda dengan alasan-alasan. Anak-anak Anda tak teratur, sering mangkir dari janji, dan menghindari tugas.
* Cara Mengatasinya: Ciptakan sebuah sistem tugas, kegiatan rutin, dan bereskan barang-barang yang berserakan. Bangun konsistensi, batasan, struktur, dan tingkat panutan. Percaya pada diri Anda, dan bersatulah sebagai keluarga.
5. Pemaaf
Tipe ini membiarkan si anak melakukan apa pun yang ia mau, bahkan untuk tindakan-tindakan nakal sekalipun, dan jarang mendisiplinkan si kecil. Pasangan dari tipe ini beranggapan bahwa tipe ini kebingungan dan tak mampu mendisiplinkan si anak. Anak-anak dengan mudahnya mendapatkan apa yang mereka mau lewat tangisan dan keluhan.
* Cara Mengatasinya: Menghindari pikiran "tapi mereka kan masih anak-anak". Katakan pada anak yang bertingkah buruk, "itu tidak boleh!". Ciptakanlah aturan-aturan untuk si kecil, kalau bisa dituliskan, dan jangan pernah mangkir dari aturan-aturan itu, jangan mau menyerah dari aturan itu. Sudah merupakan tanggung jawab Anda sebagai orangtua dan orang dewasa di rumah untuk bisa tegas.
6. Bersuara Keras
Teriakan, "Jangan berisik!" sering kali terlontar. Anak dan pasangan menjadi takut dan tak berani mendekat. Anak-anak pun mulai berteriak saat berbicara dengan teman atau saudaranya.
* Cara Mengatasinya: Teriakan sebenarnya merupakan pertanda bahwa situasi sudah mulai keterlaluan. Saat Anda merasa ingin berteriak, tenangkan diri Anda. Pelankan volume suara televisi dan mulailah untuk saling mendengarkan satu sama lain yang berbicara dengan suara cukup tenang. Kendalikan volume suara Anda.
7. Sangat Suka Mengkritik
Salah satu kesalahan umum para orangtua adalah dengan menciptakan suatu standar yang sangat mustahil untuk mereka penuhi. Para orangtua cenderung memikirkan citra diri dan keluarga di mata orang lain, dan tidak memikirkan perasaan si anak.
* Cara Mengatasinya: Tanyakan pada diri sendiri, apa yang telah Anda lakukan pada si kecil. Pikirkan bagaimana perasaan Anda jika orangtua Anda berlaku seperti cara Anda memperlakukan si kecil. Ciptakan aturan rumah yang realistis dan dengarkan anak-anak Anda.
8. Menganggap Enteng
Anda selalu bertentangan dengan pendapat pasangan. Pasangan Anda seringkali merasa dikecilkan dan meragukan perasaannya sendiri. Anak-anak seringkali merasa kebingungan, dan suka bertingkah berlebihan untuk mencari perhatian.
* Cara Mengatasinya: Telan harga diri Anda, lihat kenyataan dan hadapi kesalahan yang telah Anda buat. Ciptakan aturan rumah dan kesepakatan untuk kerja tim. Ketika Anda sudah menyetujui dan masing-masing sudah mengetahui tugas dan tanggung jawab yang terbagi rata, tak ada lagi alasan untuk memandang pasangan sebelah mata.